Bacajuga: Inilah 11 Tarian Tradisional dari Sumatera Utara. Karo. Etnis Karo mendiami wilayah Kabupaten Karo, Langkat dan juga Deli Serdang. Oleh karena itu pula ketiga kabupaten tersebut kerap dinamai tanah Karo. Permainan-permainan tradisional dari suku-suku Batak pada umunya juga dapat kita temukan di kabupaten Karo.
Medan IDN Times- Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI) Sumut, Agustin Sastrawan menyampaikan Sumut memiliki banyak sekali permainan rakyat dan olahraga tradisional yang mencapai kurang lebih 2000-an jenis. Untuk itu, semua orang wajib menjaga ketahanan budaya. Salah satunya dengan melestarikan permainan rakyat dan
Asahan Sumatra Utara - Sejumlah pelajar tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, mengikuti lomba permainan tradisional di lapangan Hokky, pada Rabu (20/3/2019). Dalam memperingati Hari Jadi Kota Asahan ke-73, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan menggelar
AlatMusik Tradisional Sumatera Utara dan Penjelasannya. 40 Restoran Tempat Makan di Bogor Daerah Sentul Puncak. Okezone Berita Terbaru Permainan Tradisional Sumatera Author: connect.upnyk.ac.id--49-29 Subject: Permainan Tradisional Sumatera Keywords:
2Permainan Tradisional Provinsi Sumatera Utara Zondag Maandag. Permainan Tradisional Provinsi Sumatera Utara. Ciri permainan ini adalah melompat dengan satu kaki di dalam kotak. Zondag Mandaag, yang dikenal dengan beragam nama menyebar di seluruh pelosok Nusantara saat pemerintahan Hindia Belanda. Kini permainan zandag mandaag, menjadi
Rimau Langkat adalah salah satu jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki di daerah Langkat, Sumatra Utara. Dahulu, permainan ini sangat digemari oleh anak-anak. Anak-anak yang bermain permainan ini biasa menggunakan bahasa Melayu Langkat.
TRIBUNMEDAN.com, MEDAN-Demi terselenggaranya program pelestarian olahraga tradisional di Provinsi Sumatera Utara, pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumut lakukan kunjungan kerja ke Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting.Kunjungan itu digelar pada, Rabu (25/8/2021) di kantor DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
PermainanTradisional Sumatera Utara Dipostkan oleh : Nuri Cahyono pada Tuesday, May 24, 2011 sahabat, berikut ini adalah berbagai permainan tradisional yang berasal dari sumatera utara, sebenarnya ini baru sebagian kecil dari semua permainan tradisional yang ada di sumatera utara. karena keterbatasan sumber baru ini yang dapat saya
sahabat berikut ini adalah berbagai permainan tradisional yang berasal dari sumatera utara, sebenarnya ini baru sebagian kecil dari semua permainan tradisional yang ada di sumatera utara. karena keterbatasan sumber baru ini yang dapat saya persembahkan. berikut permainan - permainan tradisional tersebut : Taratintin Taratintin adalah permainan dengan banyak orang.
responsivevoice_buttonvoice="Indonesian Female" buttontext="Baca Artikel"] Batakpedia.org-Satu jenis permainan tradisional yang menarik dari Kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara yaitu Permainan Rimau.
4uST. Permainan tradisional Dok. KemdikbudSiapa disini yang suka senyum-senyum ketika menyaksikan anak-anak memainkan permainan tradisional? Melihat anak-anak memainkan permainan tradisional yang zaman dulu sempat kita mainkan membuat kita bernostalgia. Apalagi zaman sekarang sudah jarang sekali terlihat anak-anak yang memainkan permainan tradisional karena pengaruh canggihnya zaman. Zaman dulu itu banyak sekali pilihan permainan tradisional. Di daerah Tapanuli Bagian Selatan Tabagsel, Sumatera Utara misalnya, permainan tradisional yang sering digeluti anak-anak untuk bergembira itu seperti permainan marsembar, maralomak, marsimbak dan lain sebagainya. Untuk membangkitkan rindu kepada masa kecil, mari kita kenali beberapa jenis permainan tradisional masyarakat Tapanuli Bagian Selatan. Berikut 9 permainan tradisional masyarakat Tapanuli Bagian Selatan yang telah berhasil kami ini merupakan jenis permainan "Hompimpa Alaium Gambreng", versi masyarakat Tabagsel. Umumnya proses ini dilakukan sebelum masuk kedalam permainan tertentu seperti permainan alomak, sembar, dan lain-lain. Permainan umpyang dilakukan untuk menentukan siapa pemain yang berada diposisi pangayak penjaga. Proses ini dilakukan minimal 3 orang. Para pemain harus menyatukan tangan dengan telapak mengarah kebawah, lalu meneriakkan “umpyang” secara bersamaan seraya mengayunkan tangan lalu menentukan sisi tangannya telapak atau bagian atas. Peserta yang sisi tangannya "berbeda sendiri dari yang lain" maka ia akan keluar dan mengamankan diri tak dijadikan pangayak penjaga. Apabila permainan telah meninggalkan 2 pemain saja, maka permainan akan ditentukan dengan melakukan masyarakat Indonesia mungkin lebih familiar dengan kata "suit" daripada "bersuten" untuk menyebutkan permainan ini. Didalam KBBI "bersuten" memiliki makna cara mengundi dengan mengadu jari untuk menentukan siapa yang menang bermain dahulu dan sebagainya. Di Tabagsel penyebutan untuk kegiatan ini adalah "suten". Permainan ini dilakukan dengan jari tangan. Tiap jari tangan yang digunakan dalam permainan memiliki statusnya masing-masing, seperti Jari telunjuk sebagai Jolma Manusia, Ibu jari sebagai Gaja Gajah dan Jari kelingking sebagai Porkis Semut. Permainan ini dilakukan oleh dua orang terakhir yang kalah dalam proses umpyang. Suten adalah pertarungan penentuan untuk memperebutkan posisi terakhir dalam permainan agar tidak menjadi pangayak penjaga dalam menentukan siapa yang akan jadi alomak pada dasarnya sama dengan permainan petak umpet. Suatu permainan sejenis cari-sembunyi. Permainan alomak ini dimainkan dengan lebih dari 2 orang dan umummya dilakukan diluar ruangan. Permainan diawali dengan umpyang dan suten untuk menentukan siapa yang jadi pangayak penjaga. Didalam permainan alomak sendiri ada variasi permainan berupa "Roda-roda". Selain itu ada juga kesepakatan antar pemain untuk menentukan predikat "anak bawang" bagi peserta yang usianya masih permainan jenis ini digemari oleh anak laki-laki. Permainan ini menurut kami memiliki banyak variasi Seperti sembar mardongan, sembar suten, sembar patung dan lain-lain. Variasi permainan sembar yang paling sering dimainkan adalah Marsembar mardongan-dongan. Untuk melakukan permainan ini dibutuhkan 2 tim 3 orang per tim. Cara bermainnya satu tim yang menjadi pangayak penjaga dalam permainan bertugas untuk mengejar dan menangkap tim seluruh peserta tim lain. Apabila salah satu peserta tertangkap maka akan ditawan di markas tim pangayak. Peserta yang tertangkap itu bisa dibebaskan dan kembali lari apabila teman setimnya menyentuh tangannya dan berkata "sembar".Serunya menjadi anak alam di huta kampung salah satunya ialah tidak perlu les privat hanya untuk bisa berenang. Guru paling hebat melatih berenang adalah pengalaman tenggelam. Sebenarnya mayoritas orangtua tentu melarang anaknya bermain di sungai. Karunia Tuhan menciptakan bona bulu kampung halaman yang indah dan asri dialiri sungai yang bersih membuat larangan itu sulit dipatuhi. Alhasil, akibat sering melanggar larangan ini, sepulang dari sungai ke dirumah pasti menangis karena dimarahi. Marsiayak ulu merupakan sebuah permainan bagi anak yang mahir berenang. Cara bermainnya, tentukan seseorang yang menjadi pangayak lalu dia yang bertugas mengejarmu di air. Permainan dimulai saat pemain sudah berada di air sementara Pangayak di darat. apabila ia ingin mengejarmu yang telah siap di air, pangayak mengatakan "'sabur" lalu mulai mengejar dan mencoba menyentuh kepalamu. Kamu harus menghindarinya dengan cara berenang jauh ataupun menyelam didalam permainan ini digemari para anak perempuan. Permainan ini bisa dikatakan sebagai permainan bola bekel versi masyarakat Tabagsel. Bedanya permainan Marsimbak menggunakan media batu kerikil sebagai alat bermain tanpa menggunakan bola. Permainan ini membutuhkan skill kelincahan tangan dan konsentrasi yang tinggi. Permainan ini menggunakan satu batu khusus untuk dipegang lalu dilempar ke atas lalu mengambil batu yang lain lalu kemudian menangkap batu yang dilempar keatas. Untuk mempermudah dalam bermain, teknik yang pas dalam pemilihan batu kecil yang akan digunakan sangat mempengaruhi skill dalam laki-laki di daerah Tabagsel tentu sangat akrab dengan permainan yang satu ini. Alat permainan yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini adalah hapea buah dari pohon karet. Hapea siapa yang lebih tahan pecah maka dia yang akan jadi jagoannya. Cara bermainnya dengan mengadu biji karet diatas biji karet yang lain, lalu kemudian di tepuk dengan tangan. Biji karet yang pecah akan kalah. Demi memainkan permainan ini, anak-anak rela loh jauh-jauh manjolung mengambil hapea langsung di perkebunan karet yang lumayan jaraknya lumayan jauh. Dan biasanya para pemain memiliki jenis biji karet jagoannya tradisional berjenis teka-teki dimulai ketika pemain mengucapkan "Kuling-kuling atca", lalu pemain lain akan membalas dengan menyebutkan “atca”. Setelah interaksi tersebut maka pemain pertama bisa mulai mengeluarkan teka-tekinya. Misalnya"Kuling-Kuling atca? Rara satapak! Ahamai?" Kuling-kuling atca, merah setapak? apakah itu?"Urut ni bodat” Bokong monyet.Begitulah salah satu teka-teki dalam permainan kuling-kuling Atca yang sebenarnya lebih mengarah ke teka-teki komedi. Namun inilah salah satu bentuk kekreatifan cara berpikir yang diasah kebudayaan. Tak heran banyak orang di Tabagsel yang malo margiri Pandai bercanda. Permainan ini berlanjut penuh gelak tawa, antar pemain saling bergantian menyampaikan teka-teki yang harus dipecahkan.
Setiap daerah memiliki permainan tradisional yang khas, termasuk Sumatera Utara. Sumatra Utara atau biasa disingkat Sumut merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Utara Pulau Sumatra dan memiliki luas wilayah sebesar km2. Sumatera Utara juga merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat, setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Maka tak heran jika provinsi yang satu ini memiliki banyak permainan tradisional yang meski telah memasuki era modern, nyatanya masih banyak anak-anak yang masih memainkan permainan tradisional tersebut. Nah, berikut kami telah merangkum beberapa permainan tradisional khas provinsi Sumatera Utara yang seru untuk kamu. 5 Permainan Tradisional Khas Sumatera Utara 1. Umpyang Permainan tradisional yang satu ini merupakan jenis permainan “Hompimpa Alaium Gambreng” versi masyarakat Tabagsel. Umumnya permainan ini dilakukan sebelum memulai permainan tertentu seperti alomak, sembar, dan lain-lain. Permainan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan siapa pemain yang berada di posisi pengayak penjaga. Permainan ini dilakukan oleh minimal 3 orang pemain yang dilakukan dengan cara menyatukan salah satu sisi tangan telapak tangan. Peserta yang berbeda sendiri posisi tangannya dari yang lain akan keluar dan mengamankan diri agar tidak dijadikan sebagai penjaga. 2. Batu Marsiada Batu marsiada merupakan permainan tradisional yang bisa kamu temukan di Kabupaten Samosir, Humbang Hasudutan, Tapanuli Utara, dan Butar – Siborongborong. Permainan batu marsiada sendiri merupakan permainan lempar tangkap batu kecil tanpa menyentuh batu lain. Permainan ini bisa dilakuakan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Saat ingin bermain batu marsida, para personil permainan harus memiliki batu kecil sebagai taruhan dalam permainan tersebut. Saat dimainkan, permainan batu marsiada ini harus memiliki minimal 10 batu kecil per-orang dan dimainkan secara perorangan maupun grub. Di daerah Butar – Siborongborong, permainan batu marsiada ini disebut dengan nama Marengka, yang dimainkan di lantai semen maupun lantai tanah. 3. Marsiayak ulu Salah satu keuntungan menjadi anak alam di kampung adalah tidak perlu les privat hanya untuk bisa berenang. Bagi anak yang tinggal dan besar di kampung, pengalaman tenggelam merupakan guru terbaik melatih renang. Marsiayak ulu sendiri merupakan sebuah permainan yang dilakukan dengan cara menentukan seseorang yang menjadi penjaga dan penjaga tersebut bertugas mengejar para pemain yang berada di dalam air sambil berenang. Permainan akan dimulai ketika para pemain telah berada di dalam air, sementara penjaga masih berada di darat. Apabila penjaga ingin mengejar para pemain yang berada di dalam air, penjaga harus mengatakan “sabur” lalu mulai mengejar dan menyentuh kepala para pemain yang berada di dalam air. 4. Gala hambek Gala hambek merupakan permainan tradisional 3 lawan 3, dengan membuat sebuah garis yang menyerupai kotak di tanah. Permainan gala hambek ini mirip seperti permainan engklek, dilakukan dengan cara lompat-lompat diatas gambar kotak yang telah digambar terlebih dahulu sebelum permainan dimulai. 5. Marsimbak Marsimbak atau permainan tradisional yang mirip dengan permainan bola bekel namun versi masyarakat Tabagsel ini menggunakan media batu krikil sebagai alat bermain tanpa menggunakan bola. Permainan ini dilakukan dengan cara melempar satu batu pilihan dan mengambil batu yang lainnya. Permainan di atas tentu akan sangat menyenangkan jika dilakukan beramai-ramai. Selain menghibur, permainan tradisional ini juga bisa melatih kemampuan sosial pada anak.
Olahraga tradisional masyarakat di Pulau Sumatra sangat beragam. Masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Geulayang Tunang Geulayang Tunang terdiri atas dua kata, yaitu geulayang yang berarti layang-layang dan tunang berarti pertandingan. Dari namanya jelas mempertegas bahwa geulayang tunang merupakan pertandingan layang-layang atau adu layang yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Permainan ini sangat digemari masyarakat di berbagai daerah di Aceh. Mengenai nama permainan jenis ini, ada pula yang menyebutnya adu geulayang. Kedua istilah yang disebutkan terakhir memiliki maksud dan arti yang zaman dahulu, permainan ini diselenggarakan sebagai pengisi waktu setelah masyarakat suatu tempat panen padi. Sebagai pengisi waktu, permainan ini sangat bersifat rekreatif. Oleh karena itu, permainan ini sering kali dilombakan dalam acara peringatan hari kemerdekaan RI atau even-even kebudayaan lainnya di Aceh semisal Pekan Kebudayaan Aceh. Provinsi Sumatera Utara Zawo-zawoZawo- zawo adalah sejenis permainan rakyat di kalangan penduduk Nias, Sumatra Utara. Dalam permainan ini para pemain melompati susunan batu hompo batu yang berbentuk trapesium yang tingginya mencapai 2 meter. Selain itu, pada masa lalu, ketangkasan melompati batu tersebut merupakan prasyarat seorang pemuda untuk memasuki jenjang pernikahan. Zawo-zawo masih dapat ditemukan hingga saat ini di desa-desa di Kabupaten Nias Selatan. Provinsi Sumatera Barat Pacu JawiPacu Jawi merupakan olahraga tradisional yang berkaitan dengan budaya lokal yang berasal dari Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Tanah Datar. Berbeda dengan karapan sapi di Madura yang diselenggarakan di arena kering, Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar di gelar di persawahan sehabis panen dalam kondisi arena Pacu Jawi ini dilombakan bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan, tetapi hanya dilepas satu pasang setiap lomba. Seorang joki mengendarai sepasang sapi yang diapit dengan peralatan pembajak sawah sambil memegang tali dan ekor kedua sapi. Ketika joki ingin berlari cepat, dia akan menggigit ekor-ekor sapi. Semakin cepat sapi itu berlari, semakin keras dia harus menggigit ekor tradisional Pacu Jawi mencerminkan semangat yang sangat luar biasa anak nagari di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Provinsi Riau Pacu JalurPacu Jalur adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Berukuran panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu 40-60 orang. Setiap tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisonal dari Kabupaten Teluk Kuantan, Riau, bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pacu Jalur ini sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional. Biasanya sebelum acara dimulai, diawali upacara sacral oleh pawang jalur. Seluruh Desa dan Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singing mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba sebagai partisipasi dan prestise masing-masing desa. Selain perlombaan, diadakan juga Pekan Raya Kuantan Singing, pertunjukan Sendratari dan, lagu daerah, randai dan lain sebagainya.